Rabu, 02 November 2011

ngulik lirik everything i do - bryan adams

Saya merasa terpikat dengan isi bait-bait lagu Everything I Do milik Bryan Adams. Keterpikatan itu menggugah saya untuk mengenal kata-katanya secara lebih dalam dan mengambil makna darinya. Saya tidak memaknainya terlalu banyak. Yang aku tuliskan hanya sedikit. Ayo simak.....

Look into my eyes - you will see, What you mean to me...
(Tataplah mataku dan engkau akan mengarti betapa berartinya kau bagiku)
Mengapa harus mata dan buka indera yang lain? Dan ada apa dengan mata sehingga dengan menatapnya saja seseorang bisa mengerti bahwa dia yang dipandangi sungguh berarti baginya? Terkadang mata membahasakan sesuatu yang lebih dalam dan apa yang diungkapkan melalui mata itu tidak bisa diungkapkan secara gamblang oleh mulut. Mata adalah ungkapan simbolisme. Mata ketemu mata biasanya menyiratkan pesan yang sangat dalam. Pesan seperti apa? Melalui mata, segala perasaan bisa ditelisik dan diketahui. Ketika anda sedih, mata pasti bisa memberikan signal kesedihan, demikian juga ketika pesaraan gembira sedang meluap-luap. Lebih dari itu mata berbicara tentang kedalaman jiwa.

Search your heart - search your soul , And when you find me there you'll search no more 
(Selidkilah hati dan jiwamu. Bila engkau menemukan aku di sana, engkau takkan mencari lagi)
Cinta menjadi indah ketika masing-masing orang memiliki tautan batin yang dalam. Cinta yang demikian sungguh menyentuh kedalaman jiwa. Di sana kita bisa menemukan dia ada atau tidak. Coba renungkan sedikit sepenggal syair lagu lawas ini “ belah saja dadaku, di jantungku ada kamu”. Tentu saja seorang yang hendak memberikan kesaksian tentang kesejatian cinta tidak meminta sungguhan untuk dibelah jantungnya. Dia mau mengatakan sesuatu yang lain yaitu cintaku hanya kamu dan ruang kosong yang sempat tak terisi oleh apapun sudah diisi oleh kesejatian cintamu. Andaikan seseorang mengenal cinta dan menamakannya sebagai kebenaran sejati, ketika dia menemukan cinta dia harus mengalami suatu perasaan berbeda. Sebuah pengalaman indah di mana dia tidak merasa kekurangan apa pun sehingga tidak ada lagi aktivitas untuk mencari. Yang ada hanya dia dan menghayati indahnya kesejatian cinta..ouwwwww... 

Don't tell me it's not worth tryin' for, You can't tell me it's not worth dyin' for 
You know it's true Everything I do - I do it for you 
(Jangan katakan padaku ini sia-sia dan tiada berguna. Engkau harus tahu kebenaran ini bahwa apa pun yang aku lakukan, segalanya untukmu)
Tidak ada kata sia-sia ketika kita berani bertindak mulia bagi cinta atau orang lain. Kalau kita memperhitungkan untung dan rugi, sia-sia dan bermakna, itu bukan pilihan bebas tetapi karena terpaksa. Perhatikan satu fakta ini bahwa seorang yang merasa betah mengisi ruang kosong di bilik kanan jantung kita akan melakukan sesuatu yang berharga bahkan mempertarukan sebuah nilai penting demi orang lain yang dicintai. Sangat gila kalau kita mengatakan aku mencintaimu, tetapi tidak pernah berbuat sesuatu kepada orang yang kita cintai. Jangan salah, ketika kita mencintai orang lain, kita melakukan sesuatu yang berguna bagi pertumbuhan dan perkembngan hidup dia yang kita cintai. Cinta yang memandulkan potensi subyek yang kita cintai bukanlah cinta, tetapi nafsu serakah. Coba tengoklah ke dalam, pernahkah kita terjun bebas mengikuti kemauan ego kita untuk menguasai oarng lain dan mengungkung dia dalam penjara suci demi cinta? 


Look into your heart - you will find, There's nothin' there to hide 
(Tataplah hatimu dan engkau akan menemukan kebenaran ini bahwa tidak ada yang tersembunyi untukmu)
Setelah menatap mata, suruhan berikutnya adalah menatap hati. Dari amta datangnya lintah? Dari kali turun ke sawah. Dari mana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati. Dan di hatilah cinta itu bersemi bukan dalam pikiran atau sebuah tindakan mengawang saat kita bermain dengan imaginasi kita. Relasi yang sejati tidak parnah menyembunyikan sesuatu dalam hatinya dan tidak pernah mengatakan suatu kebohongan kepada orang yang dihadapinya. Relasi itu penuh dengan kejujuran dan keterbukaan. Membuka diri dan berbicara apa adanya tentang diri adalah ciri orang yang otentik... dunia kehidupanmu harus disibak secara sempurna agar orang lain merasa betah tinggal di hatimu. Dengan kata lain, orang lain tidak akan mencap kita manusia plin-plan...ckckckckckkc

Take me as I am - take my life , I would give it all - I would sacrifice 
(Terimalah aku apa adanya, terimalah hidupku. Aku akan memberikan segalanya dan mempertaruhkan segalanya bagimu)
Kita sering begulat dengan pilihan utnuk mempertimbangkan secara matang orang yang hendak hadir dalam diri kita. Semua manusia memiliki kekurangan. Terimalah orang lain apa adanya dan jangan menuntut banyak. Ketika anda menuntut banyak, anda tidak akan mendapatkan apapun selain cinta diri.

Don't tell me it's not worth fightin' for , I can't help it - there's nothin' I want more 
Ya know it's true
(Jangan bilang ini sia-sia, tolonglah! Aku tidak ingin yang lain lagi dan engkau tahu ini benar, semua ini aku lakukan untukmu)
Ehmmm......tidak ada kata lain yang lebih mulia selain untukmu dan bukan untukku. Sekali kita berniat untuk membuka diri terhadap kehadiran yang lain (The others atau lyan), pada saat yang sama kita harus berani menanggalkan ego kita dan menyambut yang lain apa adanya serta meleburkan aneka rasa suka dan duka kita dalam rasa suka dan duka orang lain yang hendak hadir di dunia kehidupan kita. Lepaskanlah segala rancangan pribadi untuk menguasai yang lain. 
Tak jarang relasi zaman kini bersifat funggsional. Engkau ada bagiku karena aku hendak mengambil sesuatu darimu dan itu berguna bagiku. Bukan saja bersifat fungsional, tetapi utilitarian (Utily: guna; ingat nilai guna dalam hukum ekonomi). Kita menymbut yang lain berdasarkan pertimbangan suka dan tidak suka, berguna dan tidak berguna. Kita tidak menyadari bahwa kita terperosok ke dalam bahaya ini. Namun, selidkilah diri kita ketika kita menerima kehadiran yang lain. Dan ingat, tataplah matanya ketika dia berhadapan denganmu dan suruhlah dia untuk menatap matamu guna menguji ketulusanmu. Okey? Thats All...

0 comment:

Posting Komentar