Kamis, 29 Januari 2015

KONFIGURASI ROUTING DINAMIC BGP PADA PACKET TRACER



Oke pada kesempatan kali ini saya akan berbagi ilmu sedikit tentang " Cara Konfigurasi Routing BGP di Packet Tracer " dengan settingan Dinamis..
Tanpa basa basi langsung saja saya mulai..
1. Susun router dan tentukan topologinya.. Disini saya menggunakan Topologi Bus dengan 3 router.

2. Setelah kalian membuat susunan diatas kita sambungkan komponen-komponen nya.

3. Setelah disambungkan, kita beri ip tiap serial kabel yang terhubung pada setiap router
;; Untuk melihat serial / fastethernet nya , dekatkan kursor ke kabelnya ;;
Setting Router 0
Router>en // enable berarti mengawali setting
Router# conf t // configure terminal berarti kita masuk ke konfigurasi terminalnya
Router (config) # int fa0/0 // interface fa0/0 berarti kita memilih int fa0/0 untuk di setting
Router (config-if) # ip add 192.168.1.1 255.255.255.0 // menambahkan ip pada kabel fa0/0
Router (config-if) # no shut // no shutdown untuk mengaktifkan ip nya
Router (config-if) # ex // exit untuk keluar dari settingan fa0/0
Router (config) #
Router (config) # int s2/0
Router (config-if) # ip add 192.168.2.1 255.255.255.0 // menambahkan ip pada kabel s2/0
Router (config-if) # no shut // no shutdown untuk mengaktifkan ip nya
Router (config-if) # ex // exit untuk keluar dari settingan s2/0
Router (config) #

Setting Router 1
Router>en // enable berarti mengawali setting
Router# conf t // configure terminal berarti kita masuk ke konfigurasi terminalnya
Router (config) # int fa0/0 // interface fa0/0 berarti kita memilih int fa0/0 untuk di setting
Router (config-if) # ip add 192.168.3.1 255.255.255.0 // menambahkan ip pada kabel fa0/0
Router (config-if) # no shut // no shutdown untuk mengaktifkan ip nya
Router (config-if) # ex // exit untuk keluar dari settingan fa0/0
Router (config) #
Router (config) # int s2/0
Router (config-if) # ip add 192.168.2.2 255.255.255.0 // menambahkan ip pada kabel s2/0
Router (config-if) # no shut // no shutdown untuk mengaktifkan ip nya
Router (config-if) # ex // exit untuk keluar dari settingan s2/0
Router (config) #
Router (config) # int s3/0
Router (config-if) # ip add 192.168.4.1 255.255.255.0 // menambahkan ip pada kabel s3/0
Router (config-if) # no shut // no shutdown untuk mengaktifkan ip nya
Router (config-if) # ex // exit untuk keluar dari settingan s3/0
Router (config) #

Setting Router 2
Router>en // enable berarti mengawali setting
Router# conf t // configure terminal berarti kita masuk ke konfigurasi terminalnya
Router (config) # int fa0/0 // interface fa0/0 berarti kita memilih int fa0/0 untuk di setting
Router (config-if) # ip add 192.168.5.1 255.255.255.0 // menambahkan ip pada kabel fa0/0
Router (config-if) # no shut // no shutdown untuk mengaktifkan ip nya
Router (config-if) # ex // exit untuk keluar dari settingan fa0/0
Router (config) #
Router (config) # int s2/0
Router (config-if) # ip add 192.168.4.2 255.255.255.0 // menambahkan ip pada kabel s2/0
Router (config-if) # no shut // no shutdown untuk mengaktifkan ip nya
Router (config-if) # ex // exit untuk keluar dari settingan s2/0
Router (config) #

4. Oke kalau sudah di setting semuanya maka akan tampil seperti ini
5. Kita setting semua Client dengan DHCP. buat Client menjadi dhcp

6. Oke setelah client di buat dhcp kita setting dhcpnya pada router
Router 0
Router>en // enable untuk memulai setting
Router# conf t // configure terminal // untuk masuk ke konfigurasi terminal
Router (config) # ip dhcp pool network // untuk masuk ke settingan dhcpnya
Router (dhcp-config) # network 192.168.1.0 255.255.255.0 // setting network client nya
Router (dhcp-config) # default-router 192.168.1.1 // untuk gateway client
Router (dhcp-config) # ex // keluar dari settingan dhcp
Router (config) #
Router 1
Router>en // enable untuk memulai setting
Router# conf t // configure terminal // untuk masuk ke konfigurasi terminal
Router (config) # ip dhcp pool network // untuk masuk ke settingan dhcpnya
Router (dhcp-config) # network 192.168.3.0 255.255.255.0 // setting network client nya
Router (dhcp-config) # default-router 192.168.3.1 // untuk gateway client
Router (dhcp-config) # ex // keluar dari settingan dhcp
Router (config) #
Router 2
Router>en // enable untuk memulai setting
Router# conf t // configure terminal // untuk masuk ke konfigurasi terminal
Router (config) # ip dhcp pool network // untuk masuk ke settingan dhcpnya
Router (dhcp-config) # network 192.168.5.0 255.255.255.0 // setting network client nya
Router (dhcp-config) # default-router 192.168.5.1 // untuk gateway client
Router (dhcp-config) # ex // keluar dari settingan dhcp
Router (config) #

;; Kalau settingan di atas sudah selesai, akan muncul seperti ini ;;

7. Nah kalau sudah setting  semua kita mulai setting BGP nyaa..
8. Oke kita mulai...
Router 0

:: remote-as untuk meremot router yang di tuju ::
:: Up itu berarti berhasil ::
Router 1

:: remote-as untuk meremot router yang di tuju ::
:: Up itu berarti berhasil ::
Router 2

:: remote-as untuk meremot router yang di tuju ::
:: Up itu berarti berhasil ::
nb : jangan lupa untuk masukkan network client setiap router 

9. Kalau sudah kita test.. apabila terdapat " Successful " berarti routing kita berhasil..


tes juga dengan ping ke client yang lain...

Oke cukup sekian ilmu dari saya... Kurang lebihnya mohon maaf... 

SAYONARA MINNA :D

Menghubungkan 2 segmen jaringan yang berbeda pada Cisco Packet Tracer


Hey guys, kali ini saya akan membahas bagaimana cara untuk menghubungkan 2 segmen jaringan LAN yang berbeda pada Cisco Packet Tracer. Sebenernya ini tugas kuliah jadi mau saya sekalian share juga di web ini, siapa tau bermanfaat :D. Oke kita mulai tutorialnya :)
Link video dapat diakses di, Klik disini.
1. Pertama-tama buka aplikasi Cisco Packet Tracer nya terlebih dahulu.


2. Buatlah 2 buah jaringang LAN yang saling terpisah, berikut gambaran skemanya :
Network 1
200.1.1.0 /24
Network 2
200.1.1.0 /24
menggabungkan-2-jaringan-1
3. Berikan alamat IP pada setiap komputer sesuai dengan kelompok jaringannya.
- Network 1
Komputer 1
IP Address : 200.1.1.10
Subnet mask : 255.255.255.0
Gateway : 200.1.1.1
- Network 2
Komputer 2
IP Address : 200.1.2.10
Subnet mask : 255.255.255.0
Gateway : 200.1.2.1
Komputer 3
IP Address : 200.1.2.11
Subnet mask : 255.255.255.0
Gateway : 200.1.2.1



4. Sekarang untuk menggabungkan kedua jaringan yang berbeda kelompok tersebut, kita harus menggunakan router dalam menjebatani kedua jaringan tersebut agar kedua jaringan yang berbeda tersebut dapat terhubung. Tambahkan router untuk mnghubungkan ke 2 jaringan, letakan router pada pertengahan 2 jaringan yang berbeda. Pilih router jenis paling terbaru.



5. Hubungkan ke-2 jaringan tersebut dari switch menuju router dengan menggunakan kabel straight, colokan ke port Fast Ethernet pada router.
menggabungkan-2-jaringan-2



6. Setelah anda mengkoneksikan router dengan switch, sekarang saatnya untukmengkonfigurasi router. Status pada kabel yang berwana merah menunjukan status belum terkoneksi.
menggabungkan-2-jaringan-3


7. Buka router lalu masuk ke tab “CLI”, Maka anda akan masuk ke jendela Command Line Router. Pertama-tama anda akan dihadapkan dengan pesan :
“Continue with configuration dialog? [yes/no]:”
Ketikan “No” jika anda tidak ingin menampilkan konfigurasi dialog dan mengkonfigurasi secara manual.
Untuk mengkonfigurasi router, jalankan komentar ini pada Command Line Router :
Enable                                                             ← Untuk memulai mengkonfigurasi router
Configure terminal                                       ← Untuk masuk ke menu konfigurasi router
Banner motd “1212510075”   ← Untuk memberikan banner harian pada CLI sebelum login
Enable password praktek1                         ← Mengaktifkan password konsole
Interface fastethernet0/0               ← Untuk masuk ke menu Interface Fast Ethernet 0/0
Ip address 200.1.1.1 255.255.255.0        ← Mengatur alamat IP pada interface
No shutdown                                                 ← Mengaktifkan Interface agar tidak mati
exit                                                         ← Keluar dari menu Interface Fast Ethernet 0/0
Interface fastethernet0/1                 ← Untuk masuk ke menu Interface Fast Ethernet 0/1
Ip address 200.1.2.1 255.255.255.0      ← Mengatur alamat IP pada interface
No shutdown                                                ← Mengaktifkan Interface agar tidak mati
End                                                                 ← Kembali ke menu konfigurasi pertama
Write                                                              ← Menyimpan konfigurasi yang telah diatur
menggabungkan-2-jaringan-4
menggabungkan-2-jaringan-5



8. Setelah anda mengkonfigurasi router tersebut, coba lihat apakah benar router telah terpasang password dan bannernya. Dengan cara :
Exit ← Untuk menutup/keluar dari konfigurasi router
Tekan enter, lihat apakah banner sudah terpasang dan coba anda masuk kembali untuk mengkonfigurasi router dengan komentar “Enable”. Apabila anda harus memasukan password maka konfigurasi setting password anda berhasil.
menggabungkan-2-jaringan-6



9. Keluar dari jendela router, dan apabila konfigurasi pada router berhasil status pada kabel dari switch menuju router sudah menunjukan status hijau, apabila status berwana oranye maka router sedang dalam proses untuk dapat terkoneksi.
menggabungkan-2-jaringan-7



10. Coba lakukan tes “ping” pada komputer di jaringan Network2 menuju komputer di jaringan Network1. Dengan cara :
- Buka salah satu komputer di jaringan Network2
- Pergi ke tab “Desktop” → Pilih layanan “Command Prompt”
menggabungkan-2-jaringan-8
- Lakukan test ping dengan menuliskan komentar “ping alamat_ip_yang_dituju”
ping 200.1.1.10



11. Apabila dari melakukan tes ping mendapatkan hasil “reply” dari komputer yang dituju. Maka kedua segmen jaringan yang berbeda tersebut sudah berhasil saling terkoneksi, apabila mendapatkan hasil “request time out” secara terus menerus, coba cek kembali konfigurasi pada routernya. Coba ulangi langkah-langkah pada point 7 atau cek apakah komputer sudah diberikan alamat IP dengan benar.

Kamis, 22 Januari 2015

INSTALASI DAN KONFIGURASI CACTI PADA UBUNTU 12.04


1. CACTI

    Cacti adalah salah satu software yang digunakan untuk keperluan monitoring yang banyak digunakan saat ini. Cacti menyimpan semua data/informasi yang diperlukan untuk membuat grafik dan mengumpulkannya dengan database MySQL. Untuk menjalankan Cacti, diperlukan software pendukung seperti MySQL, PHP, RRDTool, net-snmp, dan sebuah webserver yang support PHP seperti Apache atau IIS


      Cacti adalah salah satu aplikasi open source yang menrupakan solusi  pembuatan grafik network yang lengkap yang didesign untuk memanfaatkan kemampuan fungsi RRDTool sebagai  peyimpanan data dan pembuatan grafik. Cacti menyediakan pengumpulan data yang cepat, pola grafik advanced, metoda perolehan multiple data, dan fitur pengelolaan user. Semuanya dikemas secara intuitif, sebuah interface yang mudah digunakan  mudah dipahami untuk local area network hingga network yang kompleks dengan ratusan device. Dengan menggunakan cacti kita dapat memonitor trafik yang mengalir pada sebuah server.

    Jika menginstall cacti pada sistem anda, sebaiknya diketahui bahwa paket-paket berikut merupakan paket yang harus ada pada sistem :

Apache 2 sebagai web Server dan php supportnya.
Mysql Server dan php support.
RRDTool.
Cacti (latest version).
(sumber : http://kalin.blog.uns.ac.id/2011/12/14/cacti/ )

2. TUTORIAL INSTALASI DAN KONFIGURASI CACTI

   Sebelum menginstall cacti, pastikan paket-paket di atas telah terinstall pada sistem anda. Jika anda ragu apakah paket tersebut sudah terinstal atau belum, lakukan pengecekan terlebih dahulu. Langkah-langkah pengecekan paket dan intstalasi dan konfigurasi cacti akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Masuk ke terminal Ubuntu
    $ sudo su
 
   Sudo adalah program yang terdapat di linux yang digunakan untuk menjalankan perintah yang membutuhkan akses dari akun root. Sudo hanya dapat digunakan oleh user yang sudah terdaftar di file /etc/sudoers.
   Sudo su memberikan kewenangan agar user biasa dapat bertingkah seperti super user (sudo --> super user do) sehingga user biasa pun dapat leluasa "menguasai sistem".

2. Masukkan password ubuntu anda
    *****
    password yang saya gunakan adalah 12345

3. Lakukan pengecekan untuk setiap paket yang dibutuhkan sebelum menginstal cacti dengan cara seperti di bawah ini :
    dpkg -l |grep <jenis paket yang akan dicek>

pada praktikum yang saya lakukan, perintahnya adalah seperti ini :
   dpkg -l |grep apache2
   dpkg -l |grep mysql
   dpkg -l |grep rddtool
   dpkg -l |grep cacti

    Perintah dpkg merupakan salah satu package manager yang dapat kita gunakan untuk melakukan management (install/uninstall).
Perintah dpkg banyak macamnya, salah satunya adalah dpkg -l yang merupakan perintah untuk melihat daftar package yang telah terinstall beserta versi package yang telah terinstall dan deskripsinya.  Sedangkan |grep digunakan untuk mencari file-file yang mengandung teks dengan kriteria yang telah anda tentukan.

4. Jika paket-paket di atas belum terinstall, maka lakukan penginstalan untuk setiap paketnya.

a. Install apache2 web server dengan php supportnya, dengan cara :
 apt-get install apache2 apache2.2-common apache2-mpm-prefork apache2-utils libapache2-mod-php5 php5-cli php5-common php5-cgi

b. Install mysql server dengan php support, dengan cara :
   apt-get install mysql-server mysql-client libmysqlclient16-dev php5-mysql make gcc g++  cgilib libfreetype6 libttf-dev libttf2 libpngwriter0-dev libpng3-dev libfreetype6-dev libart-2.0-dev snmp

c. Install RRDTool  : apt-get install rrdtool

d. Install Cacti dengan : apt-get install cacti

   Perintah apt-get install ini digunakan untuk menginstall paket yang kita inginkan.

Pada saat proses installasi mysql nanti akan ada form untuk pengisian password “root” mysql, isi saja sesuai dengan keinginan anda dan databasenya akan otomatis ter-create ketika proses instalasi Cacti. Pastikan semua paket yg diinstall itu tidak mengalami error dan failed. Setelah itu maka langkah berikutnya adalah mengkonfigurasi cacti dengan cara mengakses via browser dengan alamat http://ip-server/cacti/ atau kalau dari localhost gunakan url :http://localhost/cacti/ maka akan keluar tampilan seperti dibawah ini :






Pilih " New Install ", kemudian Next.


Setelah instalasi cacti selesai, klik Finish. Kemudian akan muncul tampilan user login seperti di bawah ini :




 Masukkan password defaultnya yaitu admin. Ketika saya memasukkan password, login saya tidak berhasil sehingga saya mereset ulang passwordnya. Reset ulang password dapat dilakukan dengan cara memasukkan password terus menerus pada user login hingga kita diminta untuk mereset ulang passwordnya. Kemudian masukkan password yang diinginkan seperti di bawah ini :



 Setelah login maka anda akan masuk ke halaman depan cacti, seperti gambar.


Kemudian tambahkan Device, dengan cara pilih menu Device kemudian klik add (pada bagian kanan).
Maka akan muncul tampilan seperti berikut :

Description : Isikan nama device yang akan dimonitoring.
Hostname : Isikan IP Address dari device yang akan dimonitoring.
Host Template : Pilih “Local Linux Machine” atau ucd/net SNMP Host jika device yang akan dimonitoring PC biasa seperti windows client.
SNMP Version : Pilih sesuai versi SNMP yang di setup di device Gateway, dalam hal ini version
SNMP Communitiy : umumnya pakai “public” tapi jika memang di set lain, tinggal menyesuaikan.
Pada tugas saya, yang akan dimonitoring adalah router kampus Politeknik Caltex Riau, sehingga konfigurasi yang saya lakukan adalah seperti gambar di atas.
    Lalu pada bagian Associated Data Query, pilih Add Data Query SNMP – Interface Statistic dan Index – Method  Uptime Goes Backward, kemudian tekan Add.
   Untuk memastikan SNMP berjalan pada device, klik Verbose Query pada bagian Associated Data Query di SNMP – Interface Statisticnya.
   Ketika hasil yang ditampilkan tidak mengandung error maka klik Save.
Cara menampilkan grafik monitor dari device :

Pada halaman utama Cacti, pilihlah menu Create Graph for your new devices.
Lalu pilih Graph Templates yang ingin anda tampilkan.
Lalu Select a graph type: saya memilih yang In/Out Bytes with Total Bandwidth.
Jika sudah lengkap maka, klik tombol create.
Gambar di bawah ini merupakan hasil dari monitoring di Lab 234 Politeknik Caltex Riau :

Pada awalnya tidak akan terlihat grafik – grafiknya, dengan menunggu beberapa menit maka akan muncul keseluruhan dari grafiknya beserta traffic datanya.









Senin, 19 Januari 2015

Konfigurasi Mikrotik di Virtual Box

Konfigurasi Mikrotik di Virtual Box

Picture
VirtualBox adalah sebuah software untuk menginstal sistem operasi secara virtual. Dengan sifatnya yang virtual berarti virtualbox dapat digunakan sebagai media untuk mengeksplore berbagai macam software baik itu sistem operasi, software-software tertentu dengan platform tertentu, juga bisa digunakan untuk melaksanakan simulasi jaringan tanpa device-device network fisik yang akan menekan biaya eksperimen (alias ngirit).
Sebuah jaringan komputer tidak akan lepas dari interface-interface yang menjadi media komunikasi antar device/host, virtualbox mengakomodasi hal itu dengan menyediakan fasilitas setting interface/adapter jaringan. Ada beberapa tipe adapter jaringan, tipe-tipe tersebut adalah:

  • NAT : Tipe ini akan menyebabkan host virtual dapat melakukan ping ke host nyata dan tidak sebaliknyaBridge.
  • Bridge : Tipe ini menyebabkan semua host baik host virtual maupun host nyata akan bisa saling ping.
  • Internal Network : Tipe ini akan menyebabkan hanya host-host dilingkungan virtual saja yang bisa saling berkomunikasi (ping).

Kebutuhan Simulasi:


  • PC/Laptop dengan resource yang besar
  • Koneksi internet dengan ISP, kenapa saya menyarankan ISP? Karena dalam percobaan dengan menggunkan mobile broadband/modem tidak bisa membagi koneksi internet lebih dari satu host
  • Mikrotik router Operating System
  • Sebagai client akan dipakai Microsoft Windows XP, Ubuntu dan CentOS3.
Instalasi dan Konfigurasi
Instalasi


  • Install virtualbox dengan mendownload file installernya di http://virtualbox.org, untuk platform Windows instalasi virtualbox seperti menginstall aplikasi lainnya, untuk lingkungan UNIX silakan cari di google. Saya asumsikan masalah instalasi virtualbox tidak ada masalah dan telah terinstall dengan baik dikomputer anda.- Install sistem operasi yang akan dipakai sebagai client (Windows XP, Ubuntu dan CentOS), untuk mempermudah instalasi sistem operasi gunakan file image (*.iso). Saya asumsikan masalah instalasi sistem operasi di virtualbox tidak ada masalah dan ketiganya sudah terinstall dengan baik divirtualbox anda.
  • Install Mikrotik router, jika anda tidak mempunyai cukup dana untuk membeli mikrotik untuk sementara gunakan mikrotik yang sudah dicrack, sama seperti instalasi sistem operasi untuk client, instalasi mikrotik juga cukup menggunakan file image (*.iso). Sekali lagi saya asumsikan masalah instalasi mikrotik tidak ada masalah dan mikrotik sudah terinstall divirtualbox anda.
Konfigurasi Network Adapter untuk masing-masing host (mikrotik dan clients) di virtualbox
Mikrotik

Adapter 1 –> enable: yes, type: bridge, device: device jaringan yang sedang terhubung ke internet (wired/wireless)

Adapter 2 –> enable: yes, type: internal network
Komputer Client

Adapter 1 –> enable: yes, type: internal network

Konfigurasi Mikrotik Router

1. Mengubah nama interface (ether)

  • [admin@M4jk3m1] > interface set ether1 name=publik
  • [admin@M4jk3m1] > interface set ether2 name=lokal



2. Menambahkan ip address masing-masing interface

  • [admin@M4jk3m1] > /ip address
  • [admin@M4jk3m1 /ip address] > add address=192.168.1.10/24 interface=publik
  • [admin@M4jk3m1] /ip address > add address=192.168.20.1/24 interface=lokal


3.Menambahkan gateway statik

  • [admin@M4jk3m1] > ip route add gateway=192.168.1.1
IP 192.168.1.1 adalah ip address dari wireless router, saya menggunakan wireless router


4.Menambahkan DNS

  • [admin@M4jk3m1] > ip dns set primary-dns=8.8.8.8
  • [admin@M4jk3m1] > ip dns set secondary-dns=8.8.4.4
Atau bisa juga pakai DNS yg lain


5. Menambahkan NAT

  • [admin@M4jk3m1] > ip firewall nat chain=srcnat action=masquerade src-address=192.168.20.0/24 out-interface=publik


6. Tes koneksi

  • Ping gateway: 192.168.1.1
  • Ping ke 8.8.8.8
Jika hasil semua pengetesan ping diatas hasilnya reply berarti konfigurasi mikrotik telah sukses

Minggu, 18 Januari 2015

mencegah Sistem Crash di Linux

Tips Mencegah Crash

Walau di klaim Linux memiliki kestabilan tinggi dan sangat jarang terjadi crash tapi hal itu tetap dapat terjadi. Oleh karena itu strategi yang baik adalah bersiap-siap dan mencegah hal itu terjadi. Persiapan bisa dengan cara membuat backup sistem, membuat emergency boot disk, atau membuat salinan file-file penting. Berikut ini tips menjaga sistem agar terhindar dari masalah:
  • Jangan login sebagai root bila tidak perlu
  • Buat backup setelah instalasi atau setup
  • Buat emergency boot disk dengan kernel terbaru
  • Jangan mematikan komputer dengan tombol power on/off
  • Gunakan perintah shutdown
  • Gunakan UPS bila perlu
  • Jangan menghapus e2fsck dari /etc/rc.d/rc.sysinit
  • Gunakan fsck atau badblocks untuk mengecek disket
  • Jangan menjalankan fsck pada filesystem yang di mount
  • Buat backup file penting pada disket
  • Jangan pedulikan fragmentasi pada partisi Linux
  • Gunakan tool-tool filesystem
  • Jangan menginstalasi program-program yang tidak diperlukan
  • Gunakan flash RAM
  • Baca Lars Wirzenius's Linux System Administrators' Guide 0.5 (Saya tidak tahu dimana memperoleh buku atau file ini)

Login sebagai Root

Bila tidak perlu sebaiknya jangan login sebagai root sepanjang hari. Root memiliki kekuasaan terhadap sistem, jadi root bisa melakukan apa saja terhadap sistem tapi yang namanya manusia suatu saat bisa lupa. Maunya memperbaiki sistem tapi ternyata salah memasukkan perintah yang akhirnya menghancurkan sistem.
Contohnya tanpa sengaja, root bisa saja mengetikkan perintah:
rm -rf /*
Akibatnya sangat fatal, perintah tersebut tidak saja menghapus habis sistem Linux tapi juga seluruh partisi DOS atau Windows bila saat itu sedang di mount.

Membuat Boot Disk

Setelah melakukan instalasi atau setup, buatlah boot disk menggunakan kernel terbaru. Ini untuk persiapan bila suatu saat kita gagal saat recompile kernel.
Pastikan kernel sudah menunjuk ke device root dengan perintah:
# rdev zImage
Selanjutnya, format disket dengan perintah (misalkan disket 1.44MB di drive A):
# fdformat /dev/fd0H1440
Copy kernel ke disket tersebut:
# dd if=zImage of=/dev/fd0
Coba reboot komputer dengan disket boot tetap di drive A:
# shutdown -r now
Dengan cara demikian kita tidak saja memiliki emergency boot yang berisi kernel tapi juga filesystem minimal untuk melakukan recovery sistem.

Mengembalikan File Teks yang Terhapus

Bila tanpa sengaja sebuah file teks terhapus, jangan panik. Ada tips yang namanya "Desperate person's text file undelete" dari Paul Anderson's "The Linux Tips HOWTO" milik Michael Hamilton.
Bila bisa mengingat beberapa teks dari file, tahu di partisi mana file itu sebelum terhapus dan masih tersisa space di partisi tersebut maka masih ada kemungkinan mengembalikan file tersebut. Michael Hamilton menggunakan perintah egrep dan strings untuk menyelesaikan kasus ini.
Misal, kita kehilangan 100 baris file dengan frase "Xena", diikuti oleh "Lawless" dan masih ada sisa space di partisi DOS maka untuk mendapatkan 100 baris teks tersebut dengan cara:
# egrep -100 'Xena.+Lawless' /dev/hda3 > /mnt/dos/lucy
Mudah-mudahan ke 100 baris teks tersebut bisa dibaca disini:
# strings /mnt/dos/lucy | less

File Toolbox

RedHat menyediakan beberapa file tool yang sangat berguna untuk memeriksa dan memperbaiki masalah sistem. File tersebut diantaranya adalah e2fsck yang dapat berjalan secara otomatis dari script rc.sysinit. File lain seperti badblocks sangat berguna bagi pemilik hard disk non-IDE.
Selengkapnya file-file tools tersebut adalah sebagai berikut:
e2fsck Kebanyakan user Linux memilih second extended partition karena e2fs ini robust, efisien, cepat dan relatif tidak banyak mengalami fragmentasi. Untuk memeriksa dan memperbaiki partisi e2fs, sebaiknya partisi tersebut di unmount dulu. Misal, untuk memberbaiki partisi /dev/hda3:
# e2fsck -p /dev/hda3
badblocks Perintah ini untuk mencari bad block pada sebuah device. Memiliki beberapa option yang dapat dipilih sesuai keperluan. Hati-hati dengan option -w, ini adalah 'write-mode' test yang dapat menghapus data pada sebuah partisi.
fsck Sama seperti e2fsck. Hati-hati juga dengan option -P. Lebih jelasnya baca man page. Bila filesystem root yang mengalami corrupted, menjalankan fsck dari floppy adalah langkah yang paling berhasil untuk dilakukan. (Syafrudin, haydin@arjuna.csc.ui.ac.id)
dump dan restore Program dump digunakan untuk membackup filesystem. Sedangkan restore merupakan program pasangannya. Keduanya dapat bekerja melalui network.
dumpe2fs Untuk menghasilkan informasi filesystem seperti inode count, block count, block size, last mount dan write time. Untuk partisi sebesar 450MB akan dihasilkan laporan sebesar 26.000 karakter.
tune2fs Untuk mengatur parameter agar performa sistem meningkat. Hanya untuk filesystem ext2. Gunakan tune2fs pada saat e2fsck berjalan pada sebuah partisi dan jangan jalankan tune2fs bila sebuah partisi sedang di mount.
mke2fs Sahabat para Linux Hacker! Untuk membuat second extended filesystem pada sebuah partisi. Berguna saat pembuatan compressed filesystem pada emergency disk atau pada saat instalasi hard disk baru.
debugfs Debugger untuk ext2 filesystem. Memiliki 34 perintah built-in.
# debugfs /dev/hda3

Sistem tidak bisa Boot

Mudah saja bila punya emergency boot disk. Lakukan seperti ini:
  • Boot Linux dari disket boot disk
  • Pada prompt lilo boot:, ketik rescue; ini untuk meload kernel dari disket tadi
  • Ikuti saja perintahnya sampai diminta memasukkan Supplemental Disk
  • Proses pemuatan filesystem ditandai grafik batang; Prompt menandai proses loading sudah selesai.
  • Program-program yang berguna untuk perbaikan ada di direktori sbin dan usr/bin. Sekarang tinggal di coba mendapatkan partisi dan sebisanya dapat di mount
  • Bila partisi ada pada /dev/hda3 lakukan dengan
# mount -t ext2 /dev/hda3 tmp
untuk memount partisi di tmp, dan segera dapat diperbaiki.
Bagaimana bila tidak memiliki boot disk? Mudah juga, coba dengan boot dari CD-ROM kemudian jalankan AUTOBOOT dari DOS.
Untuk masalah-masalah lain seperti lupa apa password untuk root, lakukan boot dan ketikkan 'linux single' pada saat lilo boot. Perhatikan bahwa ini seharusnya hanya boleh dilakukan oleh root atau administrator sistem atau super user yang memiliki akses ke mesin server. Setelah masuk ke dalam mode single user, buat lagi password baru dengan perintah passwd.
Bila sistem Anda hanya menampilkan 'Li' pada saat boot, kemungkinan besar terjadi ketidak-sesuaian parameter geometri hard disk(cylinder/head/sector) antara versi BIOS dan versi MBR.

Sharing File dengan Samba

Pendahuluan

Samba adalah implementasi dari SMB protocol yaitu protocol yang digunakan oleh sistem operasi MS seperti MS Windows untuk men-sharing file dan printer. Dengan SMB anda bisa mengakses file & printer yang di-share oleh komputer Windows atau men-share file & printer di komputer linux anda.
Setting samba adalah topik yang luas sekali sehingga artikel ini hanya membahas cara membuat samba server anda bisa dikenali oleh komputer lain (Windows 9x) dan bagaimana membuat share baru.
Untuk lebih memudahkan settingnya menggunakan linuxconf yaitu berbagai macam setting yang ada dibawah Config -> Networking -> Server tasks -> Samba file server.

File Konfigurasi

File konfigurasi untuk samba adalah /etc/smb.conf yang formatnya seperti format ini file yaitu:
[blok]
keyword = nilai
keyword lain = nilai lainnya juga
; Komentar
# Juga tipe komentar
Dengan blok utama yaitu global untuk setting server dan default bagi share, homes untuk default bagi share tiap user dan printers untuk setting sharing printer. blok lainnya merupakan setting untuk share. Untuk lebih jelas tentang smb.conf dapat anda baca di man smb.conf dan dokumentasi samba (/usr/doc/samba-*/).

Setting Server

Ada beberapa hal yang perlu anda set agar server anda bisa dikenali di jaringan Microsoft Network Neighbourhood. Settingnya terdapat di dialog Default dibawah Config -> Networking -> Server tasks -> Samba file server.
Yang perlu diset adalah:
Workgroup
Isi dengan nama workgroup yang sesuai dengan jaringan anda
Netbios name
Isi dengan nama server defaultnya sama dengan hostname
Encrypted password required
Cek jika client anda Windows 9x
Authentification mode
Anda bisa pilih share atau user tapi saya pilih share karena lebih flexible seperti bisa menggunakan smbuser dan bisa membuat share yang tidak ada passwordnya.

User

Untuk mengakses share yang di export oleh samba user name di Windows harus sama dengan username di linux tetapi satu hal bahwa passwordnya tidak sama dengan password linux. Untuk mengeset passwordnya pertama-tama root harus menjalankan smbpasswd -a namauser dan memasukkan passwordnya dan kemudian user bisa mengubah password tersebut dengan menjalankan smbpasswd. Kalau rootnya lagi bosen ngarang password bisa juga ngejalanin smbpasswd -an namauser sehingga usernya ditambah dengan passwordnya kosong.
Kalau anda coba akses komputer linux yang ada sambanya dari Network Neighbourhood anda bisa melihat ada share dengan nama yang sama dengan nama user. Ini adalah salah satu feature samba yaitu otomatis men-share home direktori user dengan nama usernya sebagai nama share.

User Aliasing dengan /etc/smbusers

Anda bisa membuat alias user dengan menambahkan nama user dan aliasnya ke file /etc/smbusers dengan format:
user_unix = alias1 alias2 alias3
 
Contoh /etc/smbusers:
 Unix_name = SMB_name1 SMB_name2 ...
root = administrator admin
nobody = guest pcguest smbguest
zakaria = zk za
indra_t = in
herman = hy
 
Perlu diperhatikan kalau anda mengakses server samba dengan user yang merupakan alias, walaupun share home direktorinya tidak muncul anda bisa mengaksesnya dengan mengetikkan //linux/user di kotak explorer untuk server samba linux dan user namanya user.

Membuat Share Baru

Untuk membuat share baru kita menggunakan dialog Disk Shares dibawah Config -> Networking -> Server tasks -> Samba file server. Di dialog ini kita bisa melihat semua share yang ada dan kita bisa mengedit atau menghapus share yang ada dengan menekan Enter pada share yang diinginkan. Untuk menambah share pilih Add dan akan keluar dialog Share setup.
Untuk membuat share anda harus mengisi Share name dengan nama share yang diinginkan, Directory to export dengan direktori yang ingin di-share dan jangan lupa mencawang checkbox This share is enabled dan Browsable agar share anda bisa terlihat di Network Neighbourhood. Selain itu ada baiknya mengisi Comment/description dengan deskripsi dari share.
Kalau anda hanya mengisi diatas share anda telihat di daftar share samba tetapi tidak bisa diakses oleh siapapun. Ada dua cara membuat sebuah share bisa diakses. Pertama share itu public sehingga bisa diakses siapapun tanpa memerlukan password berguna misalnya untuk sharing MP3. Cara lain adalah share itu memerlukan username dan password.
Untuk membuat share public cukup dengan mencawang checkbox Public access. Defaultnya aksesnya adalah hanya read only agar user bisa menambah, menghapus atau mengubah file anda harus mencawang checkbox Writable.
Sedangkan untuk membuat share yang memerlukan username & password anda tinggal memasukkan daftar pengguna yang boleh mengakses ke Valid users. Daftar pengguna berisi nama-nama pengguna yang dibatasi oleh koma. Selain itu juga bisa berisi nama group jika diawali dengan @ misalnya @finance. Seperti juga share public anda harus mencawang Writable agar pengguna bisa menambah, menghapus dan mengubah file yang ada di share tersebut.
invalid users, write list, read only list